Benarkah Hutang LN disulap jadi BLT ?
Dalam pertemuannya dengan DPR, Selasa (9/6/2009), Ketua BPK Anwar Nasution menyatakan bahwa dana BLT untuk rakyat berasal dari pinjaman asing dengan bunga antara 12-13 persen. Bila benar demikian, sungguh ironis dan celaka negara ini bila pengelolaan keuangan negara dilakukan seperti ini.
Untuk kegiatan yg oleh banyak pihak dikatakan sebagai memberi ikan bukan pancing, negara bahkan berhutang. Celakanya hutang LN menjadi membengkak. BLT ini bahkan dijadikan komoditas politik salah satu kontestan Pilpres. Namun pihak terkait membantah hal ini. Apakah berita ini hanya salah satu strategi dalam Pilpres??
Berikut berita terkait:
Pinjaman Asing untuk BLT Berbunga Tinggi, Perberat APBN
sumber: http://pemilu.detiknews.com/read/2009/06/11/024627/1145883/700/pinjaman-asing-untuk-blt-berbunga-tinggi-perberat-apbn
Jakarta – Sumber dana bantuan langsung tunai (BLT) terus dipermasalahkan sejumlah kalangan. Sebab uang tunai yang dibagikan secara langsung ke masyarakat ternyata berasal dari pinjaman asing dan Surat Utang Negara (SUN), yang akhirnya membebani APBN.
“BLT adalah salah satu penyebab defisitnya APBN. Karena BLT dibiayai dari pinjaman dan SUN dengan bunga yang tinggi. Sehingga memperberat APBN,” kata pengamat ekonomi Deni Danuri melalui pesan singkatnya kepada detikcom, Rabu (10/6/2009).
Perkataan Direktur Central Banking Crisis (CBC), tersebut menanggapi pernyataan Chatib Basri, tim ekonomi SBY-Boediono. Dalam jumpa pers di Kantor Bravo Media Center (BMC), Rabu (10/6/2009), Chatib mengatakan kalau sumber BLT berasal dari alokasi subsidi BBM. Bukan utang negara.
“Salah satu penyebab defisit APBN kita adalah pinjaman dan SUN. Jadi kalau dibilang sumber BLT berasal dari alokasi subsidi BBM, itu hanya istilah rekayasa APBN saja,” tegas Deni.
Sebelumnya Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution dalam pertemuannya dengan DPR, Selasa (9/6/2009), mengatakan, dana BLT untuk rakyat berasal dari pinjaman asing dengan bunga antara 12-13 persen.
Dana BLT Pinjaman Asing, Rakyat Akan Menanggung Utang Lagi
Sumber: http://id.news.yahoo.com/dtik/20090610/tpl-dana-blt-pinjaman-asing-rakyat-akan-b28636a.html
Penggunaan dana Bantuan Tunai Langsung (BLT) yang diperoleh dari pinjaman utang dari asing, justru akan menghancurkan Presiden SBY. Upaya program untuk menghilangkan kemiskinan yang digembar-gemborkan itu justru akan menambah kemiskinan lagi, karena menanggung utang tersebut.
“SBY bakal hancur gara-gara uang BLT yang ternyata dari ngutang dengan bunga yang sangat besar itu,” kata anggota tim sukses Mega-Prabowo, Jackson A Kumaat, melalui pesan singkatnya di Jakarta, Rabu (10/6/2009).
Menurut Jackson, program BLT yang diambil dari dana pinjaman luar negeri dikuatirkan utang beserta bunganya justru dibebankan kepada rakyat untuk membayarnya lagi. “Ini bukan mengurangi kemiskinan, tapi menambah kemiskinan,” jelasnya.
Jackson juga menyatakan, program BLT yang dilakukan pemerintahan SBY-JK ini bisa dinilai sebagai pembodohan dan menambah kemiskinan. “Mari kita lawan kemiskinan dan itu adalah musuh kita bersama,” tegasnya lagi.
Seperti diketahui Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution dalam pertemuannya dengan DPR, Selasa (9/6/2009) kemarin menyatakan, dana BLT untuk
rakyat ternyata dari pinjaman asing dengan bunga antara 12-13 persen. Artinya, lanjut Jackson utang luar negeri di masa pemerintahan SBY-JK dari tahun 2004-2009 ini mencapai Rp 400 triliun.
“Beban Indonesia semakin berat. Uang yang dibagi-bagikan kepada rakyat dibiyai asing yang ternyata adalah utang. Luar biasa SBY,” tandasnya lagi.